Monday, 3 October 2016

Dear My Best Friends

Tulisan ini aku dedikasikan buat sahabat-sahabatku yang selalu setia nemenin dan selalu ada buat aku. Gak cuma pas seneng-seneng aja, tapi pas susah pun kalian masih ada buat aku. Dari kecil emang banyak temen yang aku punya, tapi yang layak disebut sahabat cuma beberapa. Yang lainnya? Temen temenan doang kali ya~

Yang pertama ini namanya Dimas. Pertama kenal waktu kelas dua SMA. Kita sekelas. Karena dia adalah mantannya teman sebangkuku pas kelas satu, kita jadi deket gara-gara sering ngomongin temen sebangkuku dulu. He is a big fans of Manchester United and I am a big fans of Chelsea. Yang artinya, kita sering ejek-ejekan kalo salah satu tim ada yang kalah :D
Gara-gara manusia ini, aku jadi ikutan ekskul futsal di sekolah karena dipaksa-paksa. But it's ok, aku jadi dikenal satu sekolahan karena jadi kiper paling kece~ HAHAHAHA pede banget gue -____- Pas lulus SMA pun kita ketemu lagi di bangku kuliah, satu universitas, satu jurusan, dan satu kelas hahaha. Saking deketnya kita, banyak temen-temenku yang ngira kalo kita itu pacaran wkwk.
Dimas itu aslinya baik, tapi mesum haha. Kalo bareng sama dia pasti ngomongnya yang disensor-sensor ckck.. Dia adalah cowok yang suka aku tebengin kemana-mana, cowok yang selalu ada tiap aku butuh sesuatu, cowok yang dengan setia dengerin aku curhat tengah malem sambil nangis-nangis gara-gara aku abis diputusin, yang pada akhirnya dia malah ngajak video call karena pengen liat mukaku pas nangis, dan aku gasido nangis -__- cowok yang pernah malem-malem aku suruh dateng ke kosan cuma buat beliin obat ngilangin gatel di apotek karena waktu itu badanku bentol-bentol semua, Cowok yang pernah ngajakin aku jadi selingkuhannya, cowok yang tahun depan rencananya bakal nikah, cowok yang sering jalan diam-diam sama aku biar ga ketahuan pacarnya HAHAHA. *sorry Ses, pacarmu sering tak pinjem :p He is like my own brother :)

Yang kedua ini namanya Fiolita. Panggilannya Bik Surti, yang sekarang jadi sahabat dalam urusan hutang-piutang hahahahah. Kenal juga pas kelas dua SMA, jadi teman sebangku sampe kelas tiga. Ini orang baik banget, selalu mau disuruh apa aja hahahahah. Maafkan aku fio dulu sering nyuruh-nyuruh kamu :| Kemana-mana selalu sama dia, tiap istirahat full day pasti kerjaannya ke toilet cuci muka pake P*nds bareng-bareng haha. Pas kuliah kita sempet lost contact karena aku udah pindah ke Malang. Pas udah lulus dan balik Mojokerto, manusia ini lah yang jadi tujuanku kalo aku lagi gabut.
Gak tau kenapa akhir-akhir ini cewek ini sering banget nraktir aku, haha *kesurupan apa kau bik surti? tau banget kalo aku lagi galau dan butuh asupan makanan yang banyak :p Cewek yang lagi frustasi karena digosipin tetangganya gara-gara gak nikah-nikah, cewek yang lagi usaha buat diet tapi selalu aku ajakin makan, cewek yang pengennya buka usaha catering, makasih banget udah bikin hari-hariku jadi lebih awesome :D

Yang terakhir ini namanya Arini, tapi biasa aku panggil Mohek. Aku lupa gimana sejarahnya sampe dia bisa tak panggil Mohek haha. Kenal juga pas SMA. Dia ini temennya temanku, tapi gak tau kenapa malah deketnya ke aku sampe sekarang. Yang paling aku suka dari Mohek ini anaknya cepet tanggap kalo disuruh ngapa-ngapai haha, *duh jadi ketahuan kan kalo aku ini bossy -.- dia supel, gampang kenal sama orang. Sering banget dateng ke rumahku pagi-pagi dan langsung gedor-gedor kamar biar aku bangun -.- Sahabat buat nongki-nongki, shopping dan lain-lain. Tapi sekarang dia stay di Surabaya dan jarang balik Mojokerto. Enaknya sih, kalo aku lagi butuh barang yang gak bisa didapetin di Mojokerto dan aku malas ke Surabaya, tinggal minta tolong dia aja buat beliin di Surabaya HAHAHA
Yang paling nyebelin adalah, she has a lot of boyish friends. Mungkin karena backgroundnya dia yang anak basket jadi temennya banyak yang tomboy, gak jarang pula itu temen-temennya dibawa ke rumahku. Sempet aku ngira kalo dia ini lesbi dan aku sempet takut deket-deket sama dia hahaha *sorry hek, aku cuma mau cari aman aja :p Tapi sekarang instead of you are lesbian or not, you're still my best friends :D

Gak tau kenapa mereka kok bisa betah temenan sama aku. I am selfish, bossy, dan aku orangnya cuek pake banget. Tapi mereka tetep perhatian dan baik sama aku huhu thank you guys :* Terima kasih karena kalian selalu ada buat aku. Maafin aku udah jadi temen yang kurang baik buat kalian. Mungkin benar aku kurang perhatian, tapi aku sayang kalian kok. I can't express how happy I am to have buddy like you guys. Love you so much! :*

Friday, 9 September 2016

P.S. I Hate You

I hate you
that's all I want to say
I hate you
for breaking my heart

Yes, I'm still loving you
But I hate you
And I'm gonna hate you

You'll never know
How much I love you
Cause you never look at me anymore

I think this is the best way
to forget you
Yes, I'm gonna hate you

Just live your own life
without me
Don't ever call me anymore
Cause I hate you

I hate seeing your face
I hate hearing your voice
I hate my self, for always thinking of you

Thank you for breaking my hope
Thank you for stabbing my back
Thank you for your sweetest lie

P.S.I hate you

Tuesday, 6 September 2016

I Just Wrote What I feel

It's hurt to know that you're not become the first choice anymore
It's also hurt to know that the one and only person you love is not like the person that you think
It's hard to believe, but I have to believe it
It's like a dream but it isn't

The more I think, the more I'll cry
I'm trying to accept it but I can't
My brain says that I have to let you go but my heart doesn't want to
Then what should I do?

I keep counting on days
Waiting for your call
You said that you'll call me
but you never call
Then I realize, you must be busy with your new life so you'll never have a time for me anymore

Do you even think about me?
I guess not
You just thinking about your new life, new friends, new girl..
No place for me in your mind, and your heart
Am I right?

Saturday, 3 September 2016

Selamat Tinggal Mimpi

Aku sudah bermimpi selama tiga tahun ini. Mimpi yang menurutku indah. Bahkan terlalu indah untuk dilupakan begitu saja. Dalam mimpi itu aku terlihat bahagia, begitu juga denganmu. Tertawa bercanda bersama. Senang susah kita selalu bersama. Tak ada kebohongan. Tak ada kesedihan. Hanya ada aku dan kamu.

Namun saat aku membuka mata dan tersadar. Itu semua hanyalah mimpi. Hanya mimpi, yang mungkin tak akan pernah muncul kembali. Andai aku bisa, aku ingin terus bermimpi. Aku ingin terus bermimpi agar aku bisa terus bersamamu. Tapi aku sadar, itu semua tak akan pernah terjadi. Aku harus bangun, dan hidup dalam dunia ini. Tanpamu.

Perlahan aku tersadar. Kupikir kamu adalah mimpi indah, tapi ternyata kamu adalah mimpi buruk bagiku.. Bayanganmu selalu menghantuiku. Suaramu selalu berdengung di telingaku. Dan kebohonganmu selalu menyakitiku.

Jangan hanya percaya bahwa aku terlalu jauh, ketika kamu sama sekali tidak mencoba meraihnya. Jangan hanya percaya bahwa kita tidak bisa bersama, saat kamu sama sekali tidak berusaha mempertahankannya.

Sampai pada akhirnya, akan ada hari dimana aku akan melepaskanmu. Bukan karena aku tak lagi sayang. Tapi aku menyerah oleh keadaan..

Selamat tinggal..

Thursday, 1 September 2016

Diam

Aku terdiam dan membisu
Memandang alam yang tak lagi menyapaku
Aku terdiam dan terpaku
Saat mentari tak lagi menyinariku

Dalam diam aku berfikir
Kenapa ini semua harus terjadi?
Kini sayapku tak lagi utuh seperti dulu
Aku terluka
Sakit
Sedih
Karena ulahku sendiri

Hanya diam
Mungkin itu yang akan kulakukan
Aku tak tahu harus cerita ke siapa
Aku tak tahu harus mengadu ke siapa
Cukup aku saja yang merasakan semuanya
Cukup aku

Aku ingin bangkit
Aku ingin terbang jauh
Dan mengembalikan sayapku yang hilang
Tapi sayap itu tak lagi sama
Sekuat apapun aku mencoba
Sayap itu tak akan mau lagi kembali kepadaku

Mungkin ini sudah takdirku
Untuk hidup dengan satu sayap
Berjuang sendiri
Hidup sendiri
Lantas, aku harus bagaimana?
Mungkin aku hanya harus diam..
Sampai ada burung lain yang membantuku terbang kembali

Saturday, 20 August 2016

Untukmu, yang Kini Bukan Milikku


           
            Malang, 29 Juni 2013. Saat itu hari sabtu, kamu ngajak aku ke salah satu cafe di Malang. Coffee Taste, tempat bersejarah kita, yang sekarang mungkin hanya jadi kenangan saja. Muka masih polos-polosnya, dengan malu-malu kamu bilang kalo kamu sayang aku. Aku masih ingat waktu itu kamu bilang ‘I love you’, dan aku pura-pura gak denger sampe kamu harus ngulang tiga kali. Aku bukan gak denger kok, aku sengaja pura-pura gak denger karena aku pengen denger kamu ngomong gitu terus ke aku. Seumur hidup, selama aku pacaran, gak pernah sekalipun ada cowok yang bilang gitu langsung dihadapanku. Aku seneng banget saat kamu bilang gitu ke aku. And I said I love you too.. Sampe akhirnya hari itu juga, kita resmi pacaran :)

Aku punya puisi, jelek sih. Tapi ini aku nulisnya udah lama. Aku nulisnya watu awal-awal kita pacaran. Aku malu ngasihinnya ke kamu.

I love when you put your hand on mine
I love when you kiss my hand
I love when you put the helmet on my head
I love your smell
I love when you hug me
I love when you kiss my forehead
I love when you kiss my lips..
I love being in your side
You treat me like a princess
You make me feel like someone’s special for you
I love you..

            Inget gak waktu di Malang kita ngapain aja? Ke balai kota, paralayang, alun-alun batu, mi setan, selecta, bakso langganan. Tiap malem minggu makannya di emperan. Ke cafe nya cuma beberapa kali aja hehe.. Inget gak waktu kkn di Sidoarjo kita ngapain aja? Inget dosamu waktu di Dwiga? Tiap ke kampus selalu berdua. Sampe temen-temen ngeledekin kita terus.. Hmm.. Kamu gak pengen ngulangin semuanya lagi sama aku? :)

            Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun.. Aku makin mengenalmu. Aku makin sayang sama kamu. Aku tahu baik burukmu. Aku tahu semua sifatmu. Aku tahu luar dan dalammu, dan aku sudah yakin kalau kamulah yang akan jadi imamku :) Kamu, yang selalu ada buat aku. Kamu, yang selalu support aku tiap ada masalah. Kamu, yang selalu sabar ngadepin semua sifat-sifatku.

Kini jarak memisahkan kita. Sudah hampir sembilan bulan kita gak pernah ketemu lagi. Kita sudah sibuk dengan dunia masing-masing, sibuk dengan urusan masing-masing. Komunikasi pun mulai berkurang. Hanya bermodalkan rasa percaya, aku bisa bertahan dengan kamu. Aku rela ngebiarin kamu disana, karena aku percaya, aku percaya kamu pasti bisa jaga perasaanku. Kata orang, kalo LDR pasti hubungannya akan berakhir gitu aja. Aku gak mau percaya mitos itu. Aku ingin ngebuktiin kalo kita bakal bisa tetep bersama meski LDR. Aku udah percaya sama kamu. Tapi sepertinya kamu menyalahgunakan kepercayaanku selama ini. Udah jarang sms, jarang telpon, gak perhatian lagi. Kamu mulai aneh. Ada yang beda dari kamu. Tiap aku tanya, kamu pasti berusaha nyari-nyari alasan. Tiap aku minta penjelasan, kamu selalu menghindar. Aku jadi kepikiran. Aku tahu kamu bohongin aku. Aku tahu kalo ada yang kamu sembunyiin dari aku. Tapi apa?

Bulan ini jadi bulan yang paling berat buat aku. Aku nangis tiap malem, mikirin kamu. Kenapa kita jadi kayak gini? Aku sudah curiga selama ini. Aku sengaja gak telpon kamu, gak sms kamu selama beberapa hari. Karena aku pengen tahu gimana reaksimu. Bukan berati selama aku gak hubungin kamu, aku gak mikirin kamu, aku mikirin kamu kok tiap hari. Aku pengen sms, pengen telpon, tapi aku tahan. Berhari-hari aku tunggu ternyata reaksimu biasa saja. Gak kayak dulu. Oke fix, aku jadi makin yakin kalo kamu sudah punya penggantiku. Aku ngerasa kalo aku udah gak ada artinya lagi buat kamu..

            Okelah aku dulu emang pernah dekat sama cowok lain. Tapi terus dia aku cuekin, sampe akhirnya dia pergi. Kenapa? Karena aku lebih milih kamu. Aku gak mau nyakitin perasaan kamu. Karena aku cuma yakin kalo kamu adalah orang yang tepat buat aku. Tapi sepertinya aku salah..

            Di kerjaan, tiap aku ketemu ibuk-ibuk, banyak yang nawarin aku jadi menantu mereka. Banyak yang mau nyomblangin aku sama anaknya. Sampe aku dipaksa-paksa buat ketemu anaknya. Ada yang jadi koki, bahkan dosen. Tapi aku selalu bilang, ‘maaf buk, saya sudah ada yg punya’. Aku punyamu kan? Iya kan? Tapi kayaknya kamu udah punya yang lain..

            Tepat pada 20 Agustus 2016, kamu mengungkapkan semuanya kepadaku. Semua perasaanmu, semua keluh kesahmu terhadapku. Kamu bilang semuanya sama aku. Aku shock. Aku gak percaya kalo selama ini kamu yang aku kira sabar ternyata selalu kesiksa pacaran sama aku. Kamu, yang selalu ada buat aku, tapi aku gak pernah ada buat kamu. Aku minta maaf :’( Aku udah bikin kamu gak bahagia selama ini. Kenapa kamu gak bilang dari dulu? Kenapa baru sekarang? Aku tahu semua ini emang salahku. Aku sadar aku salah. Sikapku yang selalu kayak gitu ke kamu. Tapi bukan berarti aku gak sayang sama kamu. Aku selalu sayang sama kamu :’(

            Tiga tahun itu bukan waktu yang sebentar. Aku gak bisa lupain kamu gitu aja. Apa gak ada jalan lain selain ini? Andai saja waktu bisa kembali, aku pasti akan ngerubah semua sifatku. Andai aja kamu ngasih aku kesempatan lagi.. kamu mau kan ngasih aku kesempatan sekali lagi? Aku janji aku akan ngerubah semua sifatku ke kamu. Aku janji aku akan perhatian ke kamu. Aku janji aku gak akan kayak gini lagi. Masalah orang tuamu, kita pasti bisa kok yang ngebujuk mereka asal kamu juga mau. Kalo perlu aku akan langsung datengin mereka dan ngomong langsung ke mereka. Aku mau minta restu sama mama kamu. Aku mau minta maaf sama mamamu, sama keluargamu :’( Kamu mau kan? Kamu masih sayang kan sama aku?

            Kita pasti bisa kok ngelewatin semua ini kalo kamu masih mau bertahan sama aku. Aku yakin kita pasti bisa. Tapi kalo hatimu udah ada orang lain yang ngisi, mending aku nyerah aja.. percuma juga aku berjuang kalo kamunya udah gak mau sama aku. Siapa namanya? Amel ya? Hmm.. jaga dia baik-baik ya. Jangan sakitin dia. Jangan selingkuhin dia..

Aku ingin kamu mikirin lagi baik-baik. Kalo kamu masih sayang sama aku dan percaya kalo kita bisa bersama terus, aku akan langsung nemuin orang tuamu yang. Aku akan bilang sama mereka. Kalopun mereka tetep gak setuju, aku gak akan nyerah yang.. aku percaya kita bisa.

Terima kasih buat semuanya. Terima kasih buat tiga tahun ini. Aku bahagia selama ini, tapi sepertinya kamu gak pernah bahagia selama ini. aku minta maaf :'( Aku tahu aku gak sempurna dan aku juga gak pantes buat kamu. Tapi aku akan nyoba buat jadi yang terbaik buat kamu. Aku akan ngasih kamu waktu buat mikirin ini semua. Sampai ketemu lagi akhir bulan September. Aku bakal nunggu kamu yang..

Wednesday, 13 April 2016

Jadi Orang Cengeng Itu Gak Enak

            “Ya elah gitu doang nangis!”, adalah kalimat yang sering orang tujukan kepadaku. Aku gak nangis kok, aku kuat, tapi aku juga gak tau kenapa air mataku selalu menetes tiap kali seseorang mengatakan sesuatu yang ‘gak enak’ ataupun menyinggung atupun gak sesuai dengan jalan pikiranku. Aku gak ingin dilahirkan dengan sifat cengeng.  Aku gak ingin jadi cengeng. Jadi cengeng itu gak enak. Liat drama dikit, nangis. Dimarahin dikit, nangis. Ngomongin hidupku yang ngenes, nangis.

            Pernah aku mencoba untuk kuat. Aku berusaha buat nahan air mataku sebisa mungkin. Hasilnya? Mungkin orang-orang sudah melabeli kata ‘jahat’ untukku. Kok bisa? Yah, tiap aku berada dalam kondisi dimana aku sedang berdebat ataupun bertengkar dengan orang lain. Aku selalu memilih untuk diam, dan pergi begitu saja. Kenapa? Karena aku tak ingin orang lain melihat aku menangis. Bukan berarti aku pengecut yang tiap ada masalah selalu melarikan diri. Bukan. Aku tidak seperti itu. I have a lot of things in my mind to speak up, but I can’t. Saat aku pengen ngomong, air mata ini selalu ikut menetes. Aku hanya gak ingin orang lain lihat aku nangis! Yah, meskipun pada akhirnya mereka tahu kalau aku menangis.  Tapi hatiku gak tenang. Aku juga pengen ungkapin apa yang mengganjal pikiranku, tapi aku juga gak pengen orang lain melihat aku nangis. Karena itulah aku lebih memilih diam dan pergi.


            Mungkin inilah yang disebut dengan pengecut. Aku gak berani untuk ngungkapin semua hal yang mengganjal dalam hatiku, dan lebih memilih untuk diam dan pergi. Benar, Aku memang pengecut, dan aku jahat.

Friday, 25 March 2016

Cerita Horror Tapi Gak Terlalu Horror

            Kisah ini adalah kejadian nyata yang benar-benar aku alamin saat aku masih tinggal bersama temanku. Tepatnya tiga tahun yang lalu, untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di rumah tersebut. Rumah ini sebenarnya tidak mistis, mungkin letak rumahnya saja yang membuatnya mistis. Sebelumnya aku ingatkan sekali lagi kepada kalian kalau ceritaku ini hanya cerita biasa. Kalau kalian ingin cerita yang ada penampakannya, bukan disini tempatnya.

            Biar lebih afdol, aku akan menjelaskan terlebih dahulu tentang posisi rumah ini. Aku tinggal hanya berdua dengan temanku. Ini adalah rumah temanku dan aku ikut ngekos di rumahnya. Kami tinggal di sebuah perumahan yang baru dibangun dan masih dihuni oleh beberapa kepala keluarga saja. Ada yang tinggal di kota Malang? Tahu pesawat Suhat? Yap kalau dari arah jalan Soekarno Hatta kalian hanya perlu lurus, bukan belok kiri ke arah Griya Shanta, bukan pula belok kanan ke arah Blimbing, cukup lurus saja dan melewati persawahan. Di sebelah kiri jalan kalian akan menemukan tempat futsal yang cukup luas dan sret! tinggal belok kiri saja, pasti nanti nemu perumahan deh. Kalau kalian tinggal di kota Malang, kalian pasti tahu perumahan mana yang aku maksud.

            Rumah ini sebenarnya jauh dari kesan mistis. Desainnya minimalis sesuai dengan jaman sekarang. Namun rumah ini letaknya berada paling pojok. Iya, paling pojok. Untuk lebih jelasnya ini adalah gambar letak rumah tersebut.


            Depan rumah ada jalan yang jarang dilewati warga terutama setelah magrib, apalagi tidak ada penerangan jalan sama sekali saat malam. Penerangan satu-satunya berasal dari lampu teras depan rumah saja. Disamping jalan terdapat tembok yang tingginya hanya se dada orang dewasa saja sebagai batas perumahan dengan sungai dan sawah, jadi kita masih bisa melihat pemandangan di depannya. Untuk lebih detailnya mending kalian lihat sendiri aja di gambar di atas.

            Untuk denah di dalam rumah, aku akan memberikan gambaran tentang posisi tiap ruangan yang ada di dalam rumah tersebut.

            Dahulu sebelum rumah ini baru pertama kali dibeli, ruangannya hanya terdiri dari ruang tamu, kamar 1, kamar 2, dan kamar mandi saja. Sedangkan ruangan lainnya masih berbentuk rumput alang-alang yang juga berfungsi sebagai tempat jemuran. Aku sendiri menempati kamar 2 dan temanku menempati kamar 1. Memang tidak ada hal yang mistis terjadi saat aku tinggal di rumah tersebut sampai ada seekor ular masuk ke dalam kamar 1. Waktu itu kita masih berpikiran jernih dan berspekulasi bahwa mungkin ular tersebut datang dari rumput-rumput di halaman belakang atau dari sawah. Lalu beberapa hari setelahnya temanku datang bersama keluarganya dan mengajak seorang mbak-mbak yang ‘mungkin’ bisa melihat hal-hal diluar nalar. Aku sempat mendengar pembicaraan mereka dari dalam kamar. Dia bilang kalau ada hawa panas di rumah ini terutama di kamar 1 dan halaman belakang. Aku sih menanggapinya biasa saja. “Ah paling mbak itu cuma mengada-ada saja”, pikirku. Kemudian rumah ini direnovasi dan temanku pindah ke kamar 3, dan kamar 1 dibiarkan kosong. Sedangkan halaman belakang disulap menjadi dapur dan tempat jemuran dipindah ke lantai atas.

            Perlu kalian ketahui kalau aku sering sekali tinggal di rumah ini sendirian karena temanku selalu pulang kampung setiap akhir pekan. Bahkan hari-hari biasa pun dia kadang pulang saat dijemput oleh keluarganya. Otomatis hampir tiap malam aku sendirian di rumah tersebut. Saat itu masih dalam rangka liburan semester, aku lagi-lagi sendirian di rumah. Aku termasuk orang yang sering kali insomnia, baru bisa tidur setelah jarum jam melewati angka dua belas. Malam itu sekitar jam dua pagi, aku masih terbangun dan menonton tv di kamar. Sayup-sayup kudengar suara mbak-mbak yang ketawa dari rumah sebelah. Ketawanya biasa sih, kaya orang lagi bercanda dan tertawa terbahak-bahak keras sekali, bukan seperti ketawanya Miss K itu. Aku pun mematikan tv ku dan menempelkan telingaku ke dinding kamar berharap mendengar suara itu lebih jelas lagi. Dan benar saja, suara mbak-mbak yang lagi tertawa itu terdengar kembali. “Ini mbak-mbak udah jam segini masih aja becanda, ketawanya kenceng lagi”, batinku. Tak ambil pusing, aku kembali menyalakan tv (biar ga kedengeran suara mbak-mbak) dan mencoba untuk terlelap.

            Keesokan harinya, saat selesei membeli makan malam, aku melihat rumah tetanggaku ini gelap gulita. Semua lampunya mati. Aku tak ambil pusing dan berpikir mungkin mereka sedang pulang kampung juga. Namun malam harinya, sekitar jam satu pagi, aku kembali mendengar suara tawa itu lagi. Kalau rumahnya sepi, trus ini yang lagi ketawa siapa dong?

            Cukup sering aku mendengar suara-suara aneh dari rumah tetangga sebelah sampai aku sudah tak merasa takut lagi. Suara yang sering aku dengar adalah suara mesin cuci. Tengah malam, ngedenger suara mesin cuci. Aneh ga sih? Masa iya tetangga sampe segitunya nyuci baju tengah malem. Tapi entahlah, aku ga peduli~

            Usut punya usut, saat aku lagi ngegosip bareng sama mas-mas penjaga warung deket rumah. Dia tanya kepadaku, “Kamu gak pernah dapet gangguan aneh-aneh a?” tanyanya. “Hah? Gangguan kayak gimana mas? Engga ada sih”, jawabku. “Ya baguslah kalo gitu, soalnya tetanggamu digangguin katanya”. “Tetangga yang mana?”. “:Ya sebelah rumahmu pas itu, bilangnya sih sering ada benda-benda jatuh sendiri gitu.” Dan aku pun Cuma ber ooooooooh ria~

            Teror suara misterius ini gak berhenti sampai disini saja. Aku masih saja mendengar suara-suara tidak masuk akal dan anehnya hanya aku yang mendengarnya dan pasti saat aku sedang sendirian di rumah. Suara kali ini terjadi saat tengah malam juga namun sumber suaranya berbeda. Kali ini aku mendengar suara langkah kaki di lantai atas tempat jemuran. Aku mendengar jelas banget suara orang lagi jalan. Apa telingaku yang terlalu sensitif ya? entahlah. Aku sempat takut waktu itu, mungkinkah maling jemuran? Atau makhluk tak kasat mata? Aaaah dari pada pusing mending nyalain tv dan langsung tidur selimutan.

            Beberapa saat kemudian hidupku tentram tanpa ada gangguan sampai suatu ketika saat aku sedang mandi menjelang magrib, aku mendengar suara ribut di ruang tamu. Suaranya terdengar rame sekali seperti banyak orang lagi ngobrol di ruang tamu. “Ah mungkin temanku baru saja balik pulang kampung dianter keluarganya”, pikirku. Selesai mandi, aku keluar dan mendapati ruang tamu saat itu sedang kosong tak ada siapapun. “Apa jangan-jangan mereka udah pada pulang ya?” Aku pun memberanikan diri memeriksa kamar temanku siapa tau dia ada di kamar tapi nihil. Kamarnya masih dikunci. Nah berarti doi belum balik dong?

            Besoknya saat aku sedang mandi, lagi-lagi aku mendengar suara ribut itu. Tanpa pikir panjang aku pun membuka pintu dan mengintip sedikit dari balik pintu untuk memeriksanya dan benar saja, tidak ada siapapun di ruang tamu. Asli aku merinding saat itu dan bergegas menyelesaikan mandiku. Anehnya, suara itu hanya terdengar saat aku menutup pintu saja. Saat pintu dibuka, suaranya pun hilang. Sejak saat itu, tiap lagi sendirian di rumah, aku selalu membuka pintu kamar mandi saat sedang mandi heheheh...

            Selama tinggal di rumah ini, aku sempat dua kali bermimpi tentang rumah ini dan inti dari mimpiku ini sama, yaitu temanku kesurupan. Aku melihat temanku yang kesurupan sedang menggeliat-geliat di kasur kamarnya dan tepat di atasnya, di langit-langit kamarnya, ada Miss K sedang bergelantungan manis~ Maksud dari mimpi ini apa coba? Hiiiiiii......

            Teror suara yang aku alami tidak berhenti sampai disini saja, masih ada yang lebih parah yang sempat bikin aku hampir jantungan saking kagetnya. Bagaimana tidak, waktu itu sekitar jam sepuluh malam aku sedang bobok-bobok cantik di kasur sambil nonton film di laptop sampai suatu ketika “Bruakk!!!” Ada suara yang kenceng banget, suaranya mirip seperti ada yang ngelempar pintu kamarku dengan benda atau seperti orang yang mendobrak pintu dan pintu tersebut roboh. Serius aku sangat kaget waktu itu dan langsung mematikan laptop untuk memastikan suara itu. “Sial itu suara apaan jangan-jangan maling nih dobrak pintu tapi kok suaranya deket banget di depan pintu kamarku” batinku. Saat itu juga aku langsung sms pacarku dan menceritakan kejadian yang aku alami barusan. Emaaak aku takut :3

            Skip skip skip...

            Sore – sore gini paling enak makan bakso nih! Seperti biasa aku langsung sms bapak bakso langgananku dan lima menit kemudian gerobaknya sudah parkir depan rumah. “Mbak sampean wingi gak onok sing ganggu a?” tanya si abang tukang bakso. “Hah ada apa emang pak?” tanyaku penasaran. “Lah kemaren kan ada mayat disitu mbak di sungai depan rumah”. “Eh seriusan pak? Dimananya?” “Disitu loh” jawabnya sambil menunjuk aliran sungai 30 meter dari depan rumah. “Jarene sih dibunuh sama pacarnya terus dibuak nang kali, nah nyantol deh dia nang kali kunu ditemuin gak pake baju. Tetanggaku loh wes onok sing digangguin mbak, jarene nggoleki kalunge sing ilang makane gentayangan”. Hiiiih ini pak tukang bakso bikin aku tambah merinding aja deh -___-

            Malemnya, sepulangnya dari berkencan ria. Pacarku memarkinkan motornya depan pagar dan menunggu sampai aku benar-benar masuk ke dalam rumah. Saat aku membuka pintu depan, aku sempat menoleh ke arahnya dan seketika itu juga “Hihihi” suara itu muncul. Munculnya dari arah pepohonan di sungai depan rumah. Seketika itu juga pandanganku beralih ke arah pepohonan karena penasaran akan suara tersebut. “Ada apaan?” tanya pacarku. “Ah ga ada apa-apa kok. Buruan pulang sana” usirku. Aku pun cepat-cepat masuk ke dalam rumah dan menutup semua pintu dan jendela. “Yang kamu gak denger suara ketawa tadi?” tanyaku langsung lewat sms. “Suara ketawa? Kapan?”. “Tadi pas aku mau masuk ke dalam rumah, ada yg ketawa”. “Masa sih? Engga ah aku ga denger apa-apa”. “Ah elo budeg sih”. Balesku kesal. Masa iya cuma aku aja yang dengar? Iiih kok jadi ngeri sendiri ya aku.

            Hari-hariku selanjutnya terasa biasa saja, mungkin sesekali saja ditemani suara-suara aneh dari tetangga sebelah. Sampai suatu ketika aku sedang sendirian di rumah dan sedang otak-atik laptop di meja belajar. Fyi, meja belajarku terletak berseberangan dengan pintu kamar dan saat aku duduk menghadap meja berarti sama saja dengan aku membelakangi pintu. Dari meja belajar itu pula, jika aku menoleh ke belakang aku akan bisa langsung melihat kamar 1. Saat itu aku sudah bosen dan merubah duduk jadi ke arah kiri. Otomatis sebelah kiriku sekarang berhadapan dengan pintu kamar. Waktu lagi asik ngelamun, entah benar atau tidak, aku melihat sekelebat bayangan hitam lewat depan kamarku dari ruang tamu dan masuk ke dalam kamar mandi. Aku sempat berasumsi kalau mataku yang salah. Mungkin mataku sudah lelah karena terlalu lama di depan laptop. Tanpa pikir panjang aku pun melanjutkan acara melamunku dan wusss, bayangan hitam itu lewat lagi menuju ke kamar mandi. Hiiii seketika itu juga aku langsung menutup pintu kamar, menutup jendela, matiin laptop, dan bersiap-siap untuk tidur. Ah itu tadi apaan ya? Wah jangan-jangan tuh makhluk mau ngucapin salam perpisahan kali ya soalnya kan waktu itu aku sedang bersiap-siap untuk get out dari kosan karena memang kuliahku udah kelar. Aaah... kalau kata mas Bondan Prakoso sih ‘ya sudahlah.....’. Ya sudah deh kalau begitu biarkan semua kejadian-kejadian ini menjadi memori indah untuk diceritakan ke anak cucu kelak~


Dengar-dengar sih ini rumah akan ditempati oleh adiknya temanku yang baru keterima di universitas di Malang. Waaah selamat menempati rumah ini ya deeek, jangan nangis kalau denger suara yang ga jelas asalnya :P Walaupun banyak godaan di rumah ini, tapi rumah ini sangat nyaman untuk ditinggali kok. Terutama kalau sore hari dipakai buat nongkrong-nongkrong manis di teras depan rumah ditemani pemandangan gunung dan angin sepoi-sepoi dari sawah wiiiih ajib banget rasanya. Ah aku jadi kangen Malang. Sampai jumpa lagi ya rumah pojokan, sampai jumpa pak satpam, sampai jumpa tuyul-tuyul kecilku si Putri, Fitri, dan Marcel yang suka obrak abrik kamar dan ngambilin semua makanan. Sampai jumpa mas-mas warung dekat rumah dan tak ketinggalan juga Bapak tukang bakso langganan. Sampai jumpa! Maaf ya aku pulang gak pamitan sama kalian huhu... Semoga kita bertemu lagi!

Monday, 21 March 2016

Pengalaman Tes di PT Mega Global Food Industry (Kokola Group)

            PT MGFI merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan ringan dan telah memiliki berbagai macam produk makanan meliputi biskuit, wafer, malkist, dan lain sebagainya. Perusahaan ini mengawali karirnya di pasar internasional dan sampai saat ini sudah mengekspor produknnya ke berbagai benua seperti Australia, Eropa, Arab, dan tentunya Asia. Sedangkan untuk pasar dalam negeri, PT MGFI memasarkan produknya di supermarket berskala besar seperti Hypermart dan Giant.

            Waktu itu aku datang ke sebuah job fair yang diadakan di gedung DBL surabaya dan aku tertarik untuk apply ke PT MGFI karena perusahaan tersebut membuka lowongan untuk jurusan sastra inggris yang akan ditempatkan di bagian export import. Setelah menyerahkan lamaran, aku langsung mendapatkan kartu undangan pada saat itu juga yang isinya untuk datang tes psikotes yang diadakan keesokan harinya.

Tepat pada tanggal 11 November 2015, aku datang ke PT MGFI yang berlokasi di driyorejo, Gresik. Waktu itu ada sekitar 15 orang lainnya yang juga ikut tes. Satu hal yang menurutku unik saat datang di perusahaan ini adalah terdapat garis batas berwarna kuning yang tersebar di halaman depan pabrik. Garis tersebut berfungsi sebagai tanda bagi para pejalan kaki untuk berjalan di dalam garis tersebut dan tidak boleh keluar garis. Hal itu berfungsi sebagai batas antara pejalan kaki dan kendaraan yang sedang lewat di halaman pabrik tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (ex. kecelakaan).

Sama seperti psikotes yang lainnya, soal tes di PT MGFI terdiri dari aritmatika, mencocokkan gambar yang diputer-puter (entah apa namanya) dan soal tentang kepribadian. Selanjutnya peserta yang lulus langsung melakukan interview HRD pada waktu itu juga. Kalau aku lihat sepertinya hampir semua peserta lulus tes psikotes. Saat interview HRD pertanyaan-pertanyaan yang diajukan cukup standar seperti perkenalan diri, pengetahuan tentang perusahaan, pengalaman bekerja (bagi yang sudah pernah bekerja), skripsi (bagi fresh graduate), kelebihan dan kekurangan, dan lain-lain. Saranku sih kalian awab jujur aja dan percaya diri. Setelah semua peserta selesei melakukan interview, pihak HRD mengumumkan nama-nama yang lolos untuk seleksi selanjutnya yaitu interview user. Ada 7 orang yang lolos dan aku pun lolos ke tahap selanjutnya.

Keesokan harinya pada tanggal 12 November 2015, aku bersama keenam peserta lainnya diuji sekali lagi yaitu dengan membuat dokumen export-import. Kita disuruh masuk ke dalam ruangan secara bergantian dan diberi soal yang intinya membuat surat penawaran (offering letter). Untunglah aku masih ingat sedikit tentang pelajaran Business English sewaktu kuliah sehingga aku tidak ngeblank saat mengerjakan. Selanjutnya, peserta yang lolos akan menghadapi interview user dan semuanya pun lolos.

Saat interview user, mbak Putri selaku supervisor bagian export lah yang mewawancaraiku. Tanpa basa basi beliau langsung mengatakan kalau staff export-import dibagi menjadi bagian dokumen dan marketing. Beliau mengatakan kalau bagain dokumen sudah penuh dan perusahaan tersebut hanya membutuhkan bagian marketing. Karena aku masih fresh graduate dan masih polos tentang dunia kerja, yang ada diotakku tentang marketing adalah menjadi sales. Dengan kata lain aku harus menawarkan produk dan bekerja di lapangan dengan target yang sudah ditentukan perusahaan. Aku pun memutuskan untuk menolak dengan halus penawaran tersebut dan interview pun selesei. Saat keluar kantor, aku tidak sengaja bertemu dengan teman kuliahku yang ternyata sudah bekerja di perusahaan tersebut. Dia bekerja di bagian marketing export import dan dia bilang kalau marketing di perusahaan tersebut bukan menjadi sales yang harus kerja di lapangan. Kerjanya hanya duduk di depan komputer dan menawarkan produk ke konsumen luar negeri dan dia bilang kalau sangat mudah untuk dapat mencapai target yang diminta oleh perusahaan. Aku langsung shock dan menyesal atas keputusan yang aku ambil saat interview tadi. Saat dijalan pulang aku tak berhenti marah dan menyalahkan diriku atas keputusan yang sudah aku ambil.


Karena pengalaman ini pun aku jadi punya motto hidup yang baru, yaitu ‘Jangan bilang tidak sebelum mencoba!’. Yap, itulah motto hidupku sampai saat ini. Bagi kalian yang sedang atau akan melamar di PT MGFI, terima aja kalo perusahaan tersebut naruh kalian di bagian marketing ya. Good luck!

Saturday, 19 March 2016

Surat Untuk Kalian: Yang Mulai Putus Asa Mencari Pekerjaan


Sumber: www.careerealism.com


Sudah berapa kali kamu ditolak perusahaan? Sudah berapa banyak lamaran yang kamu kirim? Sudah berapa banyak tes yang kamu lakukan? Mungkin kita bertanya-tanya, dimana letak kesalahan kita? kenapa kita selalu ditolak? I’ve done the best I can, but I always rejected. Saat kita melihat teman, sahabat, bahkan pacar, mereka dengan mudahnya lulus di setiap tes dan bahkan berhasil sampai diterima di perusahaan yang menjadi impian kita. Sedih memang. Tapi kita bisa apa?

Kamu bukan satu-satunya kok. Masih ada aku, masih ada ratusan ribu fresh graduate lainnya yang bernasib sama seperti kita. Aku sendiri sudah hampir lima bulan lontang-lantung kesana kemari mencari pekerjaan tapi hasilnya nihil. Bukan nihil sebenarnya, ada beberapa tes yang sempat aku ikuti dan beberapa diantaranya bahkan sudah sampai interview user. Setelah itu? Tidak ada telpon, email, apalagi tanda tangan kontrak. Hubunganku dengan perusahaan tersebut langsung hilang, musnah, tanpa kabar layaknya mantan *apasih*.

Aku sempat putus asa, malu dan marah terhadap diri sendiri. Untuk sekedar keluar rumah pun aku malu, karena setiap keluar rumah pasti pertanyaan-pertanyaan itu keluar dari mulut tetanggaku. “Kerja dimana sekarang? Sudah ketrima kerja belum? Kok belum kerja-kerja sih?” Dan aku hanya bisa menjawab pasrah diiringi dengan senyuman penuh kesedihan. Apa yang salah dengan diriku? Kenapa mereka tak mau menerimaku? itulah kalimat yang sering aku tanyakan pada diriku sendiri. Kalau dilihat dari IPK, IPK ku bagus kok. Dilihat dari organisasi dan prestasi? Aku juga cukup lumayan. Terus kenapa? Apa karena jurusan yang aku ambil saat kuliah yang notabene kurang ‘populer’? Entahlah, hanya perusahaan yang tau.


Namun disamping itu semua, aku percaya kok. Tuhan pasti sudah menyiapkan rejekinya untuk kita. Tuhan sudah menentukan takdir yang terbaik untuk setiap manusia. Kita hanya perlu berusaha dan berdoa. Gak apa-apa lah sekarang bersusah-susah, suatu saat nanti, entah kapan itu, Tuhan pasti memberikan semua rejeki kita yang tertunda. Semangat!!! Masih banyak kok lowongan perusahaan diluar sana. Masih banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kita. Jangan putus asa ya!!!